Rabu, 15 Februari 2017

Begini Cara Bosch Menguji Kualitas Wipernya

Bosch secara serius selalu memastikan wiper flat-blade mereka memiliki kualitas yang bagus dan berkualitas. Bosch setidaknya melakukan 4 macam pengetesan pada wiper.

Begini Cara Bosch Menguji Kualitas Wipernya

Hal tersebut disampaikan perwakilan Divisi Teknisi Bosch David saat ditemui di pabrik Bosch di Changsa, China, seperti dilaporkan reporter detikOto Hasan Al Habshy, Jumat (28/10/2016).

Tes pertama pada wiper adalah uji menyeka. Pada tahap ini wiper flat-blade Bosch diuji untuk menyeka kaca pada suhu antara 18-28 derajat celcius. Tes menyeka ini juga termasuk dengan pengujian jika kaca disimulasikan menempel debu.

Foto: Bosch


"Tujuannya untuk melihat seberapa baik wiper menyapu air di atas permukaan kaca. Dengan skala penilaian 1 sampai 10, Bosch menjamin 92 persen wipernya memenuhi standar 8 atau lebih," ujarnya.

Yang kedua adalah tes ketahanan dan tes temperatur. Pada tahap ini Wiper flat-blade Bosch dibiarkan untuk menyeka kaca di kondisi kering selama 5,30 menit, kondisi kering 30 detik dan saat parkir selama 15-60 detik. Tes ini total menghasilkan 500.000 gerakan menyeka. Hal ini dilakukan untuk menguji ketahan wiper flat-blade Bosch yang diklaim bisa bertahan maksimal 2 tahun.

Foto: Bosch


Ketiga tes suhu tinggi. Pada tahap ini wiper diuji 100 jam pada suhu tinggi hingga 70 derajat celcius untuk melihat deformasi yang dihasilkan kembali saat menyeka kaca. Tes ini ingin membuktikan jika karet wiper bisa bertahan di cuaca ekstrem termasuk di suhu yang tinggi.

Yang terakhir ialah Ozone Resistance Test. Disini karet wiper kembali dites pada ruang ozon bersuhu 25-28 derajad celcius selama 46 jam. Terlihat jika kekuatan karet Bosch bisa lebih awet jika dibanding karet wiper kompetitornya.

Wiper Bosch setelah tes ozoneFoto: Bosch
Wiper Bosch setelah tes ozone


Wiper merek kompetitor setelah tes ozoneFoto: Bosch
Wiper merek kompetitor setelah tes ozone

Tidak hanya menghasilkan karet yang kuat, hal ini ingin menunjukkan fokus yang tinggi pada lingkungan agar kita tidak terlalu sering mengganti karet wiper. (hab/ddn)

Jumat, 10 Februari 2017

Volkswagen Resmi Kenalkan Atlas

Produsen asal Jerman, Volkswagen (VW), akhirnya meluncurkan varian CUV Atlas tiga baris mereka untuk pasar di Amerika Utara. Mobil pelahap segala medan ini dikatakan bakal diproduksi di Tennessee, Chattanooga, Amerika Serikat.

Volkswagen Resmi Kenalkan Atlas

Dilansir Carscoops, Jumat (28/10/2016), VW Altas tiga baris ini memiliki panjang 198.3 inci, lebar 77.9 inci, dan tinggi 69.6 inci. Varian ini lebih besar bila dibandingkan dengan Toureg, yang memiliki panjang 188.8 inci, lebar 76,4 inci, dan tinggi 67.3 inci.

Volkswagen Atlas juga dikatakan akan memiliki kapasitas 7 penumpang, dengan memiliki kelebihan kursi yang bisa dilipat dan menyediakan kursi anak pada baris kedua.

Kemewahan dalam kabin tidak perlu diragukan, karena bisa dipastikan mobil ini bisa terintegrasi dengan fitur smartphone seperti Apple CarPlay, Android Auto, dan MirrorLink, melalui Fender Premium Audio System 12 channel, dengan 480 Watt Amplifier dan 12 speaker.

Untuk mesin pendorongnya, Volkswagen Atlas terbaru ini dibekali dengan dua mesin. Mesin 2.0 liter turbocharged empat silinder, yang memberikan 238 tenaga kuda, dengan transmisi otomatis delapan kecepatan, dan sistem Front Wheel Drive (FWD)

Selanjutnya pilihan mesin 3.6 liter enam silinder dengan 280 tenaga kuda, yang dikawinkan dengan transmisi otomatis delapan percepatan, dengan sistem 4Motion All Wheel Drive (AWD).

Terakhir, Volkswagen Atlas dikatakan akan dipamerkan di LA Auto Show pada 18 November 2016 besok.

Minggu, 05 Februari 2017

Ngebut dengan Moge Klasik Honda

ouringHondaAsianJourney Thailand-Malaysia pada hari Jumat (28/10/2016) menempuh perjalanan dariPenang hingga Kuala Lumpur, Malaysia. Kali ini,detikOto bersama peserta lainHondaAsianJourney mengendaraimogeHonda di jalan tol sejauh hampir 400 km, tepatnya 396 km dari catatan odometer.

Ngebut dengan Moge Klasik Honda

Dalam kesempatan ini, detikOto menjajal motor bergaya klasik, Honda CB1100. DetikOto mengendarai motor klasik bermesin 4 silinder berpendingin udara ini sejauh sekitar 200 km dari pabrik Honda di Penang sampai salah satu rest area di Plus Highway, Malaysia.
Mengendarai Honda CB1100 penuh dengan sensasi. Tanpa windshiled melaju hingga 150 km/jam, angin menerpa sangat kencang dari depan.
Posisi riding Honda CB1100 bagi detikOto cukup nyaman. Suara gahar mesin empat silinder mewakili tenaga dari motor.
Usai rehat di salah satu rest area Plus Highway, Malaysia, detikOto kembali menggunakan Honda CBR500R yang sudah dipakai hari sebelumnya. Sebelum memasuki Kuala Lumpur, perjalanan Honda Asian Journey sempat diwarnai dengan hujan. Cukup menantang memang mengendarai motor saat hujan di jalan tol dengan kecepatan tinggi.